Membuat Premis Film yang Sederhana dan Juga Menarik: Panduan untuk Penulis Pemula

 

Table of Contents

Penulisan premis film adalah langkah krusial dalam proses kreatif pembuatan film. Bagi penulis pemula, sering kali ada kesalahan umum yang dilakukan dalam menyusun premis, seperti kurangnya kejelasan, ketidakseimbangan elemen cerita, atau ketidakmampuan untuk menarik minat pembaca sejak awal. Padahal, premis adalah inti cerita yang merangkum keseluruhan plot dalam satu atau dua kalimat, dan berfungsi sebagai fondasi dari keseluruhan skenario. Artikel ini akan membahas cara menghindari kesalahan tersebut dengan memberikan contoh premis film, menerangkan rumus premis film yang efektif, serta menjelaskan konsep 8 sequence dalam film yang dapat membantu penulis pemula menyusun cerita yang kuat dan menarik.

Membuat sebuah premis film yang menarik adalah langkah pertama yang penting dalam proses pembuatan film. Premis adalah inti cerita yang merangkum keseluruhan plot dalam satu atau dua kalimat. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh premis film, rumus premis film, serta konsep 8 sequence dalam film yang dapat membantu dalam menyusun cerita yang solid. Tak lupa, akan diberikan contoh premis film pendek sebagai referensi tambahan.

Apa itu Premis Film?

Premis film adalah pernyataan singkat yang merangkum ide utama dari sebuah cerita film (lebih dikenal sebagai ide cerita film). Contoh premis film yang terkenal seperti "Seorang anak muda dari desa kecil menjadi pahlawan galaksi dalam upaya menyelamatkan putri dari tangan penjahat" menggambarkan garis besar plot tanpa mengungkapkan detail. Premis harus menarik dan memikat perhatian penonton atau pembaca, serta memberi gambaran jelas tentang apa yang diharapkan dari cerita tersebut.

Baca juga :
ide cerita film
tema ide premis dalam film

Rumus Premis Film

Rumus premis film yang baik biasanya mencakup tiga elemen utama: karakter utama, konflik utama, dan tujuan atau resolusi. Rumus ini dapat diilustrasikan sebagai berikut: "Seorang [karakter utama] harus [konflik utama] untuk mencapai [tujuan atau resolusi]." Misalnya, "Seorang detektif cerdik harus memecahkan serangkaian pembunuhan misterius untuk menyelamatkan kota dari teror."

8 Sequence dalam Film

Struktur 8 sequence dalam film adalah metode yang sering digunakan dalam tahapan penulisan skenario untuk membagi cerita menjadi delapan bagian yang lebih kecil dan mudah diatur. Ini membantu penulis untuk menjaga alur cerita tetap terkendali dan memastikan setiap bagian cerita memiliki momentum yang cukup. Metode penulisan ini biasanya dilakukan pada tahap sinopsis. Delapan sequence ini biasanya meliputi:

  1. Pembukaan (Setup)
  2. Insiden Pemicu (Inciting Incident)
  3. Perjalanan Menuju Tujuan (First Act Turn)
  4. Komplikasi Utama (Midpoint)
  5. Kesulitan Meningkat (Second Act Turn)
  6. Krisis (Climax)
  7. Kejatuhan (Falling Action)
  8. Resolusi (Resolution)

Dengan menggunakan struktur ini, penulis dapat memastikan bahwa cerita mereka memiliki aliran yang logis dan memikat.

Baca juga :
tahapan menulis siopsis dengan 3 cara
cara menulis sinopsis film pendek

Contoh Premis Film Pendek

Berbeda dengan premis film, premis film pendek memiliki perbedaan pada aspek penceritaanya. Walaupun kedua premis bisa menjadi film panjang, premis film pendek lebih to the point. Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh premis film pendek yang bisa digunakan sebagai inspirasi: "Seorang anak perempuan menemukan sebuah buku harian tua yang ternyata mampu mengubah kenyataan, dan harus menggunakannya untuk menyelamatkan desanya dari bencana."

Premis ini menggambarkan karakter utama (anak perempuan), konflik utama (buku harian yang mampu mengubah kenyataan), dan tujuan (menyelamatkan desa dari bencana). Dalam format yang singkat, premis ini memberikan gambaran jelas dan menarik tentang cerita pendek yang akan disajikan.

Kesimpulan

Dalam membuat sebuah premis film, penting untuk mengikuti rumus premis film dan memahami struktur 8 sequence dalam film. Contoh premis film dan contoh premis film pendek dapat sangat membantu sebagai referensi dalam mengembangkan cerita yang solid dan menarik. Dengan memperhatikan elemen-elemen ini, penulis dapat menciptakan cerita yang tidak hanya menarik tetapi juga memiliki alur yang kuat dan kohesif.

Posting Komentar

0 Komentar