Film sebagai data penelitian

Film bukan hanya sarana hiburan; ia juga merupakan sumber data yang kaya dan beragam bagi penelitian akademis dan ilmiah. Dalam beberapa dekade terakhir, analisis film telah menjadi pendekatan yang semakin populer dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk studi budaya, psikologi, sosiologi, dan komunikasi. Film dapat memberikan wawasan mendalam tentang masyarakat, budaya, nilai-nilai, dan perilaku manusia, serta bagaimana hal-hal tersebut berkembang dari waktu ke waktu.

Menggunakan film sebagai data penelitian memungkinkan para peneliti untuk mengeksplorasi tema-tema kompleks melalui berbagai elemen seperti narasi, karakter, visual, dan dialog. Setiap elemen ini dapat dianalisis untuk memahami pesan yang disampaikan, representasi sosial, dan dinamika kekuasaan yang ditampilkan. Misalnya, analisis gender dalam film dapat mengungkap bagaimana peran dan stereotip gender diproduksi dan dipertahankan, sementara analisis visual dapat memberikan pemahaman tentang estetika dan simbolisme yang digunakan oleh pembuat film.

Pendekatan ini juga memungkinkan untuk menggali respons emosional dan psikologis penonton, menjadikan film sebagai alat yang efektif untuk mempelajari dampak media pada persepsi dan perilaku manusia. Dengan kemajuan teknologi dan metode analisis data, film kini dapat dieksplorasi secara lebih mendalam, dari analisis frame-per-frame hingga penggunaan perangkat lunak analitik untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam dialog dan visual.

Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai cara film dapat digunakan sebagai data penelitian, unit-unit data yang dapat dianalisis, serta metode yang digunakan untuk mendapatkan wawasan berharga dari medium ini. Melalui pendekatan ini, kita dapat lebih memahami peran film dalam mencerminkan dan membentuk realitas sosial kita.

Unit data adalah elemen atau bagian terkecil dari data yang diukur, dikumpulkan, dan dianalisis dalam sebuah penelitian atau studi. Unit data dapat berupa angka, teks, gambar, suara, atau jenis data lainnya yang diambil sebagai contoh atau sampel untuk mewakili keseluruhan populasi atau fenomena yang sedang dipelajari.

Unit data juga ada jenis dan tingkatannya, yang mana masing masing bisa diteliti namun masih dalam satu kelompok unit. Tingkatan unit merujuk pada hierarki atau skala dalam struktur data, di mana unit-unit data diorganisasikan dari yang terbesar hingga yang terkecil. Jenis unit, di sisi lain, merujuk pada kategori atau tipe data yang dapat dianalisis. Ini bukan tentang skala atau hierarki, melainkan tentang berbagai aspek atau elemen yang bisa diidentifikasi dan dianalisis dalam sebuah film. Kita akan menganalogikan sebuah penelitian gunung vulkanik yang terdiri atas tingkatan, tanah / pasir, batu, bongkahan materi besar, lalu satu kesatuan gunung sedangkan jenisnya adalah selain materi mateorologi seperti tumbuhan, air, bahkan hewan yang bisa ditemukan sekitar gunung volkanik.

berikut adalah unit data dalam film yang bisa diteliti menurut tingkatan dan jenisnya. Setiap jenis juga bisa saja terdiri atas tingkatannya. Sebagai contoh ; Visualisasi (Visual elemenst) bisa saja menggunakan tingkatan unit beat paling terkecil untuk mendapatkan visualnya.  

Tingkatan Unit

Jenis Unit

Story
Visual Elements (Opening / final Image, VFX, shot dll)
Act
Line (dialog, monolog, VO dll)
Sequence
Character (web character, arc, antagonis, protagonist, ally dll)
Scene
Sound (OST, Music Cues, SFX, music dll)
Beat
Themes
 
Plot Points (introduction, plot points, resolustion)

Matriks ini menyajikan unit-unit data yang dapat diambil dari film "Barbie 2023" untuk analisis lebih mendalam. Setiap unit data memberikan cara pandang yang berbeda dalam memahami dan mengevaluasi berbagai aspek dari film, mulai dari narasi, visual, hingga tematik. Dengan menggunakan unit data ini, peneliti atau penonton dapat mendapatkan wawasan yang lebih kaya dan terperinci tentang film yang dianalisis.

Jenis Unit
Elemen
Contoh dalam Film Barbie 2023
Visual Elements
VFX
Efek khusus menciptakan tampilan fantastis Barbieland dengan lanskap berwarna-warni dan elemen magis.
Shot
Shot lebar yang menampilkan seluruh Barbieland dengan semua Barbies dan Kens beraktivitas, menyoroti suasana utopis.
Line
Dialog
Percakapan antara Barbie dan Weird Barbie tentang krisis eksistensial Barbie.
Monolog
Pidato Gloria tentang tekanan dan harapan yang dialami perempuan di dunia nyata.
Voice Over (VO)
Narasi di awal film yang memperkenalkan Barbieland dan menetapkan tone ceritanya.
Character
Web Character
Barbie sebagai karakter utama berinteraksi dengan berbagai versi Barbie lainnya, serta karakter pendukung seperti Sasha.
Arc
Perkembangan karakter Barbie dari perfeksionis dan idealis menjadi seseorang yang menemukan identitas baru di dunia nyata.
Antagonis
CEO Mattel dan budaya patriarki yang dibawa Ken ke Barbieland.
Protagonis
Barbie sebagai protagonis utama.
Ally
Gloria dan Sasha yang membantu Barbie dalam perjalanannya.
Sound
OST (Original Soundtrack)
Lagu-lagu sepanjang film, termasuk lagu tema utama.
Music Cues
Musik yang dimainkan ketika Barbie tiba di dunia nyata, menunjukkan kontras dengan musik ceria di Barbieland.
SFX (Sound Effects)
Efek suara saat Barbie mengalami perubahan fisik, seperti munculnya selulit dan flat feet.
Themes
 
Identitas dan kesetaraan gender, serta peran gender di dunia nyata dan Barbieland. Selain itu Persahabatan, empati, perubahan dan pengembangan diri dll.
Plot Points
Introduction
Pengantar yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari di Barbieland dan memperkenalkan karakter Barbie dan Ken.
Plot Point 1
Krisis eksistensial Barbie di pesta dansa yang memicu perjalanan ke dunia nyata.
Plot Point 2
Barbie bertemu Sasha dan Gloria, menyadari penyebab krisisnya.
Plot Point 3
Ken kembali ke Barbieland dan memperkenalkan patriarki.
Resolution
Barbie dan kawan-kawan mengembalikan keseimbangan di Barbieland, dan Barbie memutuskan menjadi manusia.

Membaca film Barbie, dari tingakatan unit bisa dilihat dari strukturnya yang mana film itu terbagi dalam babak, lalu sequence. Cara melihat pembagian unit tersebut bisa dilihat dari artikel sebelumnya yaitu cara membaca struktur film Barbie dalam artikel itu melihat cara melihat unitnya namun tidak meyertakan unit yang lebih kecil yakni scene dan beat, yang mana perlu dianalisis lebih lanjut. 

Penelitian dengan demikian bisa diolah dalam sebuah komparasi yang rasional, sehingga terbentuk sebuah kesimpulan yang koheren dari data yang ditelitinya. Hal ini juga bisa diterapkan dalam film seri yang sebenarnya bisa direduksi dalam tingkat act (babak) yang mana bisa memudahkan penelitian untuk menetapkan fokus penelitian. 

Posting Komentar

0 Komentar